Search
Price Range

Dorong Reaktivasi Jalur Kereta Api Banjar–Cijulang, Harapan Baru Transportasi dan Pariwisata Pangandaran

Dorong Reaktivasi Jalur Kereta Api Banjar–Cijulang, Harapan Baru Transportasi dan Pariwisata Pangandaran

Pesan Khusus Bupati Pangandaran untuk Gubernur Jawa Barat

Harapan masyarakat Pangandaran untuk kembali menikmati layanan transportasi kereta api dari Banjar hingga Cijulang kembali mencuat. Jalur kereta yang dulu aktif pada era kolonial Belanda ini sudah lama tak beroperasi, padahal potensinya sangat besar untuk mendukung sektor pariwisata dan ekonomi di wilayah selatan Jawa Barat.

Momentum untuk menyuarakan aspirasi ini muncul ketika Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menghadiri agenda groundbreaking De Auraya Villas, salah satu investasi akomodasi mewah di kawasan wisata Pangandaran. Di sela acara tersebut, Bupati menitipkan pesan khusus kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran, Lendra Sofyan, serta Staf Ahli Gubernur, Benny Bachtiar.

“Untuk reaktivasi sampai Cijulang, saya berharap mudah-mudahan pertemuan saya dengan Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, Pak Lendra Sofyan, serta Staf Ahli Gubernur, Pak Benny Bachtiar, bisa menyampaikan langsung ke Pak Gubernur Jawa Barat untuk mendorong percepatan jalur kereta api ke Cijulang,” ucap Bupati Citra (Jumat, 26 September 2025).

Bupati menegaskan bahwa ketersediaan transportasi massal yang memadai, khususnya kereta api, akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata dan investasi. Menurutnya, jalur Banjar–Cijulang bisa menjadi game changer bagi masa depan Pangandaran.


Pentingnya Reaktivasi Jalur Kereta bagi Pariwisata

Transportasi adalah urat nadi pariwisata. Tanpa akses yang mudah, cepat, dan terjangkau, destinasi wisata sebesar apapun akan sulit berkembang.

Saat ini, wisatawan yang ingin menuju Pangandaran memiliki dua pilihan utama:

  • Pesawat terbang dari Bandung atau Jakarta, dengan harga tiket relatif mahal (sekitar Rp 1,3 juta sekali jalan).
  • Perjalanan darat menggunakan kendaraan pribadi atau bus, dengan waktu tempuh 6–7 jam dari Bandung.

Kondisi ini seringkali membuat wisatawan, terutama dari luar daerah, berpikir ulang untuk datang ke Pangandaran.

Jika jalur kereta Banjar–Cijulang kembali aktif, maka perjalanan ke Pangandaran akan jauh lebih efisien. Wisatawan dari Jakarta atau Bandung bisa naik kereta hingga Banjar, lalu melanjutkan langsung ke Cijulang tanpa perlu repot berpindah moda transportasi. Selain memangkas waktu, kereta juga memberi kenyamanan dan kapasitas besar bagi rombongan wisatawan.

Lebih dari sekadar akses, reaktivasi jalur ini akan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan. Perjalanan dengan kereta di jalur selatan Jawa Barat yang membentang di pesisir, menembus hutan, dan melewati jembatan bersejarah tentu memiliki nilai eksotis tersendiri.


Inisiatif Alternatif Transportasi Sambil Menunggu Reaktivasi

Meski reaktivasi jalur kereta membutuhkan waktu dan tahapan panjang, Pemkab Pangandaran tidak tinggal diam. Bupati Citra menyadari bahwa proses tersebut memerlukan kajian teknis, investasi besar, hingga dukungan pemerintah pusat. Karena itu, langkah-langkah alternatif perlu dilakukan agar akses wisatawan tetap terjaga.

Salah satu upaya yang tengah digagas adalah penyediaan shuttle bus dari stasiun terdekat. Awalnya, Pemkab Pangandaran menempatkan shuttle bus di Stasiun Banjar, namun program ini belum berjalan optimal.

Sebagai solusi, Pemkab kini menjajaki kerja sama dengan pihak lain untuk menempatkan shuttle bus di Stasiun Sidareja, Cilacap. Dari stasiun ini, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke Pangandaran dengan jarak tempuh lebih singkat.

“Kita sudah melakukan kerja sama untuk menempatkan shuttle bus di Stasiun Kereta Api Banjar, tapi belum berjalan dengan baik. Karena itu, kita mencoba mencari solusi lain dengan menempatkan shuttle bus di Stasiun Sidareja, Cilacap,” jelas Bupati Citra.

Inisiatif ini diharapkan bisa menjembatani kebutuhan wisatawan hingga jalur Banjar–Cijulang benar-benar aktif kembali.


Nilai Historis dan Potensi Ekonomi Jalur Banjar–Cijulang

Jalur kereta Banjar–Cijulang bukanlah jalur baru. Pada masa kolonial Belanda, jalur ini pernah menjadi salah satu infrastruktur vital untuk mengangkut hasil bumi sekaligus menghubungkan daerah selatan dengan pusat ekonomi di Priangan Timur. Rel tua, jembatan besi, dan beberapa stasiun kecil masih menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu.

Menghidupkan kembali jalur ini berarti juga melestarikan warisan sejarah. Jalur yang melintasi perbukitan, sungai, hingga kawasan pesisir memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata heritage. Bayangkan, wisatawan tidak hanya menikmati pantai Pangandaran, tetapi juga perjalanan dengan kereta api yang menyusuri jalur peninggalan kolonial.

Dari sisi ekonomi, manfaatnya sangat besar:

  • Mobilitas barang menjadi lebih efisien, terutama hasil pertanian dan perikanan dari selatan Jawa Barat.
  • Distribusi logistik ke Pangandaran bisa lebih cepat dan murah.
  • Investasi properti dan wisata akan semakin meningkat karena akses yang terbuka.

Integrasi transportasi antara kereta, bus, dan shuttle wisata akan memperkuat posisi Pangandaran sebagai pusat pertumbuhan baru di wilayah selatan Jawa Barat.


Dukungan Pemerintah Daerah dan Harapan Masyarakat

Reaktivasi jalur kereta Banjar–Cijulang sudah lama menjadi aspirasi masyarakat dan pemerintah daerah. Warga melihat bahwa hadirnya kereta akan mempermudah perjalanan, menekan biaya transportasi, sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan.

Pemerintah Kabupaten Pangandaran pun konsisten mendorong agar program ini mendapat perhatian lebih. Bupati bersama jajaran terus berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan berharap agar jalur ini bisa masuk ke dalam prioritas pembangunan infrastruktur.

“Ini bukan hanya soal akses, tetapi juga investasi masa depan Pangandaran. Jika jalur ini aktif kembali, maka pariwisata akan lebih berkembang dan masyarakat pun akan merasakan dampak ekonominya,” tegas Bupati Citra Pitriyami.

Dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah, hingga DPRD diharapkan dapat memperkuat posisi tawar Pangandaran di mata Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.


Reaktivasi Jalur Kereta dan Sinergi dengan Investasi Wisata

Kehadiran proyek-proyek besar seperti De Auraya Villas menunjukkan bahwa investor mulai melirik Pangandaran sebagai destinasi wisata premium. Namun, investasi semacam ini akan sulit berkembang jika akses transportasi tidak mendukung.

Kereta Banjar–Cijulang dapat menjadi fondasi infrastruktur yang melengkapi proyek-proyek wisata dan properti. Dengan transportasi yang lebih efisien, nilai investasi akan naik, wisatawan semakin banyak, dan ekosistem ekonomi lokal semakin kuat.

Selain itu, jalur kereta ini akan mendukung agenda pemerintah provinsi dalam mewujudkan “Jabar Istimewa”, di mana pembangunan tidak hanya berpusat di kota besar, tetapi juga merata hingga ke daerah selatan.


Kesimpulan – Jalur Banjar–Cijulang sebagai Kunci Pariwisata Pangandaran

Reaktivasi jalur kereta Banjar–Cijulang bukan hanya sebuah proyek transportasi, melainkan strategi besar untuk masa depan Pangandaran.

  • Dari sisi pariwisata, jalur ini akan memangkas waktu perjalanan wisatawan dan menambah daya tarik heritage.
  • Dari sisi ekonomi, jalur ini akan memperlancar distribusi barang, meningkatkan nilai investasi, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
  • Dari sisi masyarakat, reaktivasi akan membuka peluang kerja baru dan menurunkan biaya transportasi.
  • Dari sisi sejarah dan budaya, jalur ini adalah warisan kolonial yang bisa dikembangkan sebagai wisata tematik.

Dengan dukungan penuh dari masyarakat, Pemkab, DPRD, hingga Gubernur Jawa Barat, besar harapan jalur Banjar–Cijulang dapat segera masuk prioritas pembangunan. Jika terwujud, Pangandaran tidak hanya dikenal sebagai surga pantai, tetapi juga sebagai ikon wisata berkelas dunia dengan dukungan infrastruktur modern dan berkelanjutan.

❓ FAQ

Q1: Mengapa jalur kereta Banjar–Cijulang penting bagi Pangandaran?

A: Jalur ini akan memangkas waktu perjalanan wisatawan, meningkatkan daya tarik pariwisata, serta memperkuat ekonomi lokal.

Q2: Apa upaya alternatif sambil menunggu reaktivasi kereta?

A: Pemkab Pangandaran menyiapkan shuttle bus dari Stasiun Sidareja untuk mempermudah akses wisatawan.

Q3: Apa dampak reaktivasi jalur kereta terhadap investasi?

A: Dengan akses lebih mudah, investasi di sektor hotel, villa, dan properti wisata akan meningkat signifikan.

Q4: Apakah jalur kereta Banjar–Cijulang punya nilai sejarah?

A: Ya, jalur ini peninggalan kolonial Belanda dan berpotensi dikembangkan sebagai wisata heritage.

Join The Discussion