Kalau anda sering mengamati pergerakan saham-saham yang baru saja listing / melantai di Bursa Efek, di hari-hari pertama listing (terutama hari pertama), hampir semua saham yang baru IPO harganya selalu naik drastis. Kenaikan saham2 yang baru IPO bisa sampai diatas 20% pasca listing.
Dan kenaikan tersebut bisa berlanjut sampai beberapa hari kedepan. Meskipun ada beberapa saham yang hari pertama listing tidak naik tinggi, namun kalau kita perhatikan diatas 90% saham2 yang baru listing, sahamnya akan selalu naik sangat cepat.
Sehingga, saya banyak menemukan trader yang ingin mencoba trading cepat di saham2 yang hari pertama listing, namun langsung ketinggalan momentum, karena begitu market buka, harganya langsung naik tinggi, sehingga order beli yang dipasang tidak kesampaian.
Saham IPO |
Diatas itu tadi adalah salah satu contoh saham, yaitu saham PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) yang saat hari pertama listing harga sahamnya dengan cepat naik 20,33%. Oke, lalu kenapa saham yang baru IPO umumnya selalu naik? Ada beberapa penyebab:
Pertama, euforia trader. Saham yang baru melantai di Bursa akan membuat trader euforia, terutama kalau pada saat proses IPO saham perusahaan mengalami oversubscribed (kelebihan permintaan), yang artinya saham tersebut memang memiliki banyak peminat, sehingga saat IPO, kemungkinan besar sahamnya bakal meleset tinggi.
Kedua, rencana permainan bandar. Namun kalau kita perhatikan lebih jeli, harus diakui banyak saham yang baru IPO dan naik kencang, likuiditasnya sangat rendah.
Bid-offernya hanya ada puluhan saja. Spread bid-offernya juga sangat renggang. Baca juga: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham. Jadi tidak heran kalau banyak trader yang ingin mencoba trading cepat di saham2 IPO, tapi sahamnya justru nggak kebeli, karena sahamnya naik sangat cepat dengan likuiditas yang sangat rendah.
Dari banyak pola saham IPO yang naik tidak wajar dengan likuiditas rendah ini, kemungkinan besar ada banyak peran bandar yang terlibat di saham2 IPO tersebut.
Kalau ada saham2 yang baru IPO, anda bisa pelajari pergerakan saham2nya di hari pertama dan beberapa hari setelahnya. Anda pasti akan banyak menemukan sesuatu yang janggal pada fluktuatifnya.
Saya juga sudah sering membahas pergerakan saham2 IPO disini: Studi Kasus Saham Gorengan: Balik Harga IPO dan Saham IPO: Bagaimana Pergerakan Grafiknya?
Buat anda pemburu profit cepat di saham, ada baiknya anda menghindari dahulu saham2 yang baru pertama kali melantai di Bursa (saat hari pertama IPO). Hal ini karena pergerakan harga saham di hari pertama biasanya sangat liar dan fluktuatifnya tidak pasti. Jangan terjebak dengan kenaikan sahamnya yang terkesan fantastis.
Untuk anda yang ingin mentradingkan saham2 IPO, ada baiknya anda menunggu beberapa hari atau 2-3 minggu setelah pergerakan harga sahamnya tidak ‘seliar’ hari pertama.
Untuk saham2 yang baru IPO, saya lebih prefer untuk trading cepat, terutama kalau fundamental perusahaannya masih belum jelas.
Kalau anda menyimpan saham2 yang pergerakannya liar dan fundamentalnya tidak pasti, hal ini akan sangat berisiko untuk anda.